Memories part2
Agustus 31, 2012
Saya pernah berjanji untuk melanjutkan sebuah tulisan… yup!
Here are..
Hari ketiga OSPEK!
Berusaha lebih cermat lagi dari hari sebelumnya. Lagian
kapok kalo mesti di omelin subuh-subuh gitu! :p
Hhehe.
Dengan langkah lebih percaya diri...
Tak peduli meski baru istirahat dua jam saja, saya masuk ke pelataran kampus yang sudah dipenuhi orang-orang berbaju putih (calon Mahasiswa baru), dan yang memakai seragam merah marun (sesepuh kampus, hehehe)
Tak peduli meski baru istirahat dua jam saja, saya masuk ke pelataran kampus yang sudah dipenuhi orang-orang berbaju putih (calon Mahasiswa baru), dan yang memakai seragam merah marun (sesepuh kampus, hehehe)
Hari itu, saya merasa jauh lebih nyaman. Karena hari itu
adalah hari ospek untuk bagian Fakultas masing-masing. Jadi, lebih terhindar
dari nyanyian merdu hari kemarin, hehehe.
Pengecut banget ya saya, huhhu. :D
Tapi, daripada mendadak sakit jantung? Hayooo… jadi tidak
berlebihan kalo saya merasa lebih nyaman dari hari sebelumnya, hehe.
Oke deh, jam Delapan pagi waktu Indonesia bagian UNSIKA,
hehe. Kami dikumpulkan di Aula. Tempat yang sama ketika saya pertama kali
melakukan testing dan interview masuk kampus.
Sebelum memasuki aula, seluruh peserta Ospek dari berbagai
fakultas, kami saling berpegangan tangan erat satusama lain, untuk akhirnya
diserahkan di dalam aula, dari bagian Universitas kepada bagian Fakultas. Akhirnya, setelah proses yang lumayan lama
itu, semua menyebar. Dan kami menyederhanakan kelompok menurut fakultas
masing-masing.
Kebetulan kelompok saya, kebagian berkumpul di samping aula.
Yang notabene fakultasnya paling dekat dengan aula. di sana kami di kumpulkan
oleh kakak tingkat, yang lebih fleksibel dibanding kemarin. Mungkin mereka juga
capek kali ya nyanyi terus :D hehehe.
Jam sepuluh sepuluh lebih tiga puluh menit, kakak tingkat
dengan bijaksananya diam di depan kami. Tak ada ‘hentakan nyanyian’!
Alhamdulillah… bahkan di sesi ini,
mereka rajin sekali senyum, sedang banyak pulsa mungkin :D hehe.
Di sesi itu, kami dipersilahkan mengenal peserta ospek lain.
Kemudian, salah satu dari kami ada yang diminta memberikan tausiyah. Dan yang
pertama kali berani tampil adalah kawan saya yang kemarin member info soal
ospek pada saya. namun sekarang, dia sudah tidak ada lagi di kampus kami.
Mungkin rezeki dan ilmunya lebih baik di luar sana. Semoga.
Kembali pada sesi yang sedang berlangsung itu, setelah kawan
saya yang sebut saja si Z, memberikan tausiyah singkatnya, kemudian tampil lagi
peserta ospek lainnya. Beliau diminta untuk berbicara apa saja mengenai
alasannya kuliah dsb. Sebut saja F, Yang akhirnya, dengan scenario Allah, si F
ini ternyata berhasil menjadi ketua di salah satu UKM pada masa-masa
selanjutnya :D
Dalam kelompok itupun saya mengenal teman-teman wanita
yang Alhamdulillah, adalah orang-orang
yang baik. ^_^ dan diantara mereka, ternyata ada yang menjadi saudari-saudari
terbaik saya. hingga saat ini. Alhamdulillah… ^_^
Pukul 11.30 am, waktunya istirahat, saya gelisah. Pasalnya,
saya ini kan sedang sift dua, jadi mesti siap-siap berangkat kerja! Tapi
masalahnya, orang yang menolongku untuk mengantarkan surat keterangan kerja,
belum juga terlihat batang hidungnya. Padahal,
surat keterangan kerja itu amat penting. Untuk apa? Ya untuk diserahkan pada
panitia ospek, supaya saya diizinkan pulang lebih awal dibanding yang lain.
Jika tidak ada surat itu, panitia ospek sanksi untuk memberikan izin. -___-‘’
Tapi yang ditunggu, tak juga kunjung tiba…
11.50 am… saya berada di depan MIFKA, mushola yang saat itu
belum dipugar seperti saat ini. mata saya tak berhenti melihat ke arah depan
mushola, barangkali orang yang akan menolongku itu sudah tiba.
Jarum panjang dalam jam dinding mushola sudah berada di
angka satu. Artinya sudah pukul 12.05 pm. Saya menggigit bibir, cemas. Bagaimana jika orang yang akan menolong saya itu tidak jadi datang mengantarkan
surat? Bagaimaa jika akhirnya saya terlambat masuk kerja? Padahal saya belum
berhak mendapatkan cuti, karena saat itu saya
masih menjadi anggota baru dalam kancah perpabrikan.
Haduuuuuuh…
12.10 pm, saya yang sedang halangan shalat itu, beranjak
meninggalkan teras mushola. Hendak mencari segelas air mineral untuk menghilangkan
haus yang sedari tadi mengusik tenggorokan. Tapi, kalau saya pergi ke kantin,
nanti orang yang akan menolong saya mengantar surat itu, tidak tahu keberadaan saya
dong?
Karena, kantin yang ada di kampus ini kan letaknya cukup
jauh dari kelas fakultas saya. eh, iya! Saya lupa memberitahukan kalau saya
menunggu di teras mushola. Waduh! Kalau dia sampai nyari saya tapi ga ketemu,
gimana? Saya semakin cemas dengan prediksi-prediksi negative dalam pikiran
saya.
Dalam hati saya terus bermunajat, supaya orang yang akan
menolongku itu sampai tepat waktu, karena saya tahu, jam istirahat di pabrik
tempat saya kerja itu akan berakhir pukul 12.30 pm. Sedangkan pukul 12.12 pm. ini saja,
dia belum juga sampai ke kampus ini. Lantas, bagaimana juga nasibnya jika dia
menjadi terlambat gara-gara mengurus surat keterngan kerja saya? wah, belum
apa-apa kehadiran saya malah merepotkan.., haaduuuh…
Saya menyapu wajah saya dengan sapu tangan yang saya bawa.
Sekaligus, menyapu kecemasan-kecamasan yang tak bisa saya hindari. Bersamaan
dengan itu, saya yakin, Allah pasti akan menolong saya.
12.15 pm. Seorang yang memakai jaket abu-abu, berjelan
menghampiri saya. itu dia! Dia yang berjanji menolong saya. Saya berdiri,
beranjak pamit pada teman-teman ospek dan kakak tingkat lain. Kemudian menyerahkan
surat keterangan kerja itu pada ketua
BEM fakultas. Alhamdulillah………….. saya menghembuskan nafas lega. Saya
mengucapkan terimakasih banyak atas kebaikan orang yang menolong saya itu. Vielen
danke!* ^_^
Tepat 12.30 pm, saya sampai di rumah, mendahului teman-teman
yang lain karena sebentar lagi saya siap-siap berangkat kerja sift dua.
Akhirnya satu hal yang saya garis bawahi, Pertolongan Allah
memang selalu ada. ^_^
Allah akan selalu menolong saya, anda, dan kita semua yang
senantiasa percaya pada keberadaanNya serta kemahakuasaanNya ^_^
Alhamdulillah.
-Tamat!-
Kesimpulan atau hikmah yang bisa dipetik, saya serahkan pada
masing-masing pembaca. Hhee.
NB : *terimakasih banyak!
0 komentar