Selarik Asa Untuk Panglima
November 09, 2016Sesak hati kami dikepung kabut asap
Penguasa bertopeng malaikat membuat dada pengap
Mata kami buram: silau pencitraan seolah cahaya itu nyata
Semakin sesak rasanya dada: itu hanya ilusi semata
Lelah kaki kami berjalan
Menyusuri pantai keadilan
Entah di mana ia digadaikan
Entah di mana ia ditinggalkan
Tapi kami terus berjalan
meski jiwa kami terus dihantam pengkhianatan
Tapi kami terus mencari
walau dahaga mencekik diri
walau terkelupas telapak kaki
walau tercabik-cabik perasaan kami
demi tetap hidupnya sebuah nurani
Tak peduli walau harus menembus padang tandus
Kami tautkan hati pada Yang Maha Qudus
Badai pun menghempaskan kami
Begitu jauh sampai denyut ini nyaris mati
Namun ditengah perseteruan antara kami
Akhirnya kami mencoba untuk menepi
Tak menyangka di hadapan kami
Ada oase indah yang lama dinanti, yang kami rindukan dalam doa tiada henti
Panglima Gatot Nurmantyo, terima kasih telah menjadi oase di tengah tandusnya kepercayaan kami
Kini asa membuncah lagi, kau pantik kembali: keimanan-ketulusan-pengabdian sejati
Semoga selarik asa ini tiada pernah mati
Dan doa kami dipeluk Pemilik Bumi:
Ya Robbi... selalulah rahmati... ridhoi... berkahi panglima Gatot Nurmantyo kami
source fhoto: IG @generalgatot |
Dari Seorang Bumil: Djayanti Nakhla Andonesi
9-11-16 di Bumi Pertiwi
0 komentar