Review Film Penguins Of Madagascar
Nonton film ini, sumpah bikin saya ngakak, merenung sekaligus
tertohok. Film animasi yang saya tonton ini menghadirkan kisah petualangan
beberapa ekor Penguin.
Sumber gambar dari sini |
Dibuka dengan percakapan tak
penting namun bermakna dalam dari Skipper dan Richo juga Kowalski saat mereka
masih menjadi penguin kategori remaja. Mereka bertiga benar-benar
antimainstream. Di saat penguin lain berjalan ikut-ikutan tanpa tahu arah dan
tujuan yang jelas, Skipper justeru mempertanyakan esensi dari apa yang mereka
lakukan.
Pada episode ini, saya tersentil. Kita ini manusia,
seringkali seperti penguin-penguin itu. Ikut-ikutan semata. Padahal, apa yang
kita ikuti, tidak jelas arah dan tujuannya apa. Padahal bisa jadi, di ujung
sana adalah jurang.
Saat
Skipper dan Kedua CS nya berbincang-bincang tentang apa sebenarnya fungsi dari
sayap mereka, dan akhirnya mereka menemukan fungsi lain, tiba-tiba ada sebutir
telur yang menabrak mereka. Telur itu terus bergulir sampai jauh. Sampai
akhirnya hendak jatuh ke jurang. Namun, tak ada yang peduli dengan telur itu,
kecuali Skipper. Akhirnya Skipper mengejar telur itu, untuk menyelamatkannya. Sampai,
nyaris saja Skipper jatuh ke jurang. Namun untungnya, Kowalski dan Richo berhasil
menolongnya. Meski pada akhirnya, mereka tetap menjatuhkan diri juga untuk
menyelamatkan sang telur dari kunyahan predator-predator laut.
Skipper CS menyadarkan saya,