Dari Rimba Afrika sampai Konstantinopel
September 20, 2018
‘Meledak!’
Satu kata yang paling mewakili isi buku ini, menurut saya. Eits,
bukan isinya anarkis apalagi radikalis. Meledak yang saya maksud di sini
adalah,
bahwa semangat perbaikan diri yang ditularkan oleh penulis yang bernama Adenata –yang lahir di Surakarta pada 36 tahun lalu-- ini benar-benar powerful. Semangat penulis begitu meledak-ledak, hingga terasa semangatnya pada si pembaca seperti saya.
bahwa semangat perbaikan diri yang ditularkan oleh penulis yang bernama Adenata –yang lahir di Surakarta pada 36 tahun lalu-- ini benar-benar powerful. Semangat penulis begitu meledak-ledak, hingga terasa semangatnya pada si pembaca seperti saya.
Dimulai dari puisi yang berjudul ‘Berlari di Riuh Kehidupan’ yang
diambil dari puisi tradisional Rimba Afrika ini, penulis yang menjadi salah
satu alumni Sastra Inggris IAIN Surakarta itu sukses membuat pembaca tersadar dari
kelalaian yang selama ini mungkin telah dengan sadar ataupun tidak sadar dilakukan.
Di buku
berjudul “LETS MOVE UP’ yang juga di’kawal’ oleh editor Ayu Wulan ini, penulis
Adenata mengupas banyak hal yang mampu membuat kita lebih dekat dengan
cita-cita dan kesuksesan.
“Sejatinya, hidup adalah sebuah perlombaan. Perlombaan antara
kebaikan dan keburukan. Pilihannya ada dua, menjadi pemenang atau pecundang. Hidup
kita tergantung pada pilihan kita. Sukses atau gagal. Sebuah pilihan tentunya
diiringi dengan ikhtiar dan berserah diri kepada Sang Maha Pencipta segalanya.”
(halaman 7)
Pemenang sejati
tidak dilihat dari hasil semata, namun dari segala proses yang dia tempuh
dengan segala daya yang dimiliki (masih di halaman 7)
Yang menjadikan
dirimu pemenang atau pecundang adalah dirimu sendiri. Bukan orang lain.
(halaman 8)
Baru membaca lembaran awal saja saya sudah merasa ‘ditampol’, hehehe.
Iya, memang benar. Kadang kita sering terpengaruh dengan keadaan di luar diri
kita.
Misal, kita menjadi tidak produktif karena keadaan atau akibat interaksi dengan orang lain. Maka keadaan atau orang lainlah yang kita salahkan, padahal kita sendiri yang belum bisa mengatur waktu dan pola hidup dengan baik.
Misal, kita menjadi tidak produktif karena keadaan atau akibat interaksi dengan orang lain. Maka keadaan atau orang lainlah yang kita salahkan, padahal kita sendiri yang belum bisa mengatur waktu dan pola hidup dengan baik.
Karena Sukses itu butuh Nyali
Itu adalah tagline dari judul buku ini yang memang menyiratkan
pesan yang ingin disampaikan oleh penulis.
Ya, karena memang dalam buku ini, ada banyak pesan yang bisa
melejitkan potensi dan memompa nyali kita untuk lebih berani lagi menggapai
kesuksesan kita. Nyali ternyata sangat penting. Bahkan menjadi salah satu modal
dasar bagi siapapun yang ingin sukses.
Jika sukses memang diawali dari mimpi, maka nyali adalah hal pertama yang menjadi elemen dari mimpi itu sendiri. Bukankah di dunia ini ada banyak orang yang punya mimpi? Tapi apakah semuanya punya nyali untuk mewujudkannya?
Jika sukses memang diawali dari mimpi, maka nyali adalah hal pertama yang menjadi elemen dari mimpi itu sendiri. Bukankah di dunia ini ada banyak orang yang punya mimpi? Tapi apakah semuanya punya nyali untuk mewujudkannya?
Meski itu lebih
baik, ketimbang dari orang yang bahkan bermimpi pun tidak berani! Alamak!
Untuk itulah
buku ini hadir, agar kita semua berani bermimpi dan lebih berani lagi untuk
mewujudkannya.
“Ciptakan mimpimu sekarang juga.
Biarkan mimpi itu mengendap di alam bawah sadarmu dan bertalu-talu di setiap
tidurmu. Dia akan bertabuh pada setiap jagamu. Hngga di setiap jengkal
aktivitasmu, dia tergerak menuju mimpi paling agung.” (halaman 18)
Passion- Pilihan – Menciptakan
Jalan bagi Kebiasaan Baik
Penulis yang
juga pendiri Rumah Pelangi (sebuah iniasiasi gerakan seni dan sastra dari
kampung untuk Indonesia) ini benar-benar mengupas tentang perlunya kita
mengenali dan mengembangkan Passion kita, perlunya mengikuti kata hati di
setiap pilihan yang tersedia dalam hidup kita.
Pun betapa pentingnya kita senantiasa menciptakan jalan bagi kebiasaan baik. Dan urgensi memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana penulis yang begitu detail memaparkan perhitungan waktu dalam sub-bab “Yuk, mengitung Waktu”
Pun betapa pentingnya kita senantiasa menciptakan jalan bagi kebiasaan baik. Dan urgensi memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana penulis yang begitu detail memaparkan perhitungan waktu dalam sub-bab “Yuk, mengitung Waktu”
Dari Syadad bin Aus r.a., dari Nabi Muhammad Saw., bahwa beliau bersabda,”orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan setelah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah Swt.(HR. At-Tirmidzi)
Serta masih
banyak lagi, energi positif lain yang tersaji dalam buku setebal 144 halaman
ini.
Kisah inspiratif
Ada banyak kisah inspiratif yang diselipkan dalam
buku ini. Seperti kisah Umar
bin Abdul Aziz yang jiwanya dipenuhi cita-cita mulia, Phil Hansen yang kreatif
mengubah kekurangannya menjadi sebuah karya yang eksentrik, Theodor Seuss
Geisel yang berani beda dalam hal positif, John Goddard, Sabar Gorky, Habibie
Afsyah yang ketiganya berhasil mendobrak keterbatasan masing-masing dengan hal
produktif dan karya yang mengagumkan, sampai Muhammad Al-Fatih yang berhasil
menaklukan konstantinopel.
Yang kesemuanya itu akan lebih afdol dicerna bila kita langsung membaca buku ini. Hehehe. Benar-benar berkesan!
Yang kesemuanya itu akan lebih afdol dicerna bila kita langsung membaca buku ini. Hehehe. Benar-benar berkesan!
Kekurangan
Hampir tidak ada saya rasa, kecuali di halaman 129. Dimana awalnya
penulis menekankan bahwa kita tidak boleh tergoda dengan jalan lain yang ada di
depan mata kita.
Sementara di paragraf selanjutnya, penulis mengatakan bahwa konsisten bukan berarti kaku terhadap perkembangan yang ada.
Sementara di paragraf selanjutnya, penulis mengatakan bahwa konsisten bukan berarti kaku terhadap perkembangan yang ada.
Jadi menurut hemat saya, paragraph paling atas yang ada di halaman
129 sebaiknya dihilangkan saja, agar tidak mengaburkan maksud dari Konsisten
yang penulis maksud. Yakni. Maksud konsistennya adalah pada MIMPI yang diinginkan.
Kelebihan
Buku yang
dikemas dengan cover yang menarik ini, isinya sangat berbobot. Tulisannya pun sistematis.
Dan kabar gembiranya, bahasanya mudah dicerna dan sangat powerful.
Bagi saya
pribadi, buku ini banyak sekali membuka wawasan yang sebelumnya saya tidak
pernah mendengarnya. Dan saya tidak bosan membacanya! Luar biasa. Buku ini kecil
bentuknya, namun besar manfaatnya.
Cocok dibaca
untuk siapa saja. Dari kaula muda, sampai kaula sepuh. Apalagi bagi kaula muda,
hm… tak boleh melewatkan bacaan bergizi ini. Saya saja menyesal, mengapa baru
sekarang membaca buku ini?
Mengapa tidak dari dulu, hehehe. Jadi, sebelum Anda menyesal seperti saya, segeralah baca buku berfaedah luar biasa ini. Rasakan sensasi dan perubahan diri yang lebih baik bila dipraktikan setelahnya!
Mengapa tidak dari dulu, hehehe. Jadi, sebelum Anda menyesal seperti saya, segeralah baca buku berfaedah luar biasa ini. Rasakan sensasi dan perubahan diri yang lebih baik bila dipraktikan setelahnya!
koleksi pribadi |
Judul buku :
LET’S MOVE UP
Penulis :
Adenata
Tebal buku :
144 halaman
Penerbit :
Indiva Media Kreasi
Tahun terbit
: 2014
ISBN :
978-602-1614-17-4
Salam,
0 komentar