Ramadan tiba, Ramadan tiba, marhaban ya Ramadan,
marhaban ya Ramadan...
Siapa yang baca kalimat di atas sambil bersenandung,
cung! Sayaaaa! Hihihi, iya ya saya saja yang nulisnya sambil
bersenandung.
Tidak terasa memang ya, tahu-tahu Ramadan sudah di
depan mata. Sebagai muslim, tentu saja kita harus menyambutnya dengan gembira.
Dan bentuk kegembiraan ini, biasanya terlihat dari
seberapa antusias kita dalam mempersiapkannya. Walaupun suasana agak berbeda,
karena kondisi saat ini masih belum pulih sepenuhnya dari pandemi, namun kita
harus tetap optimis menyambut Ramadan.
Teman-teman, apa saja sih yang biasanya perlu kita
persiapkan menjelang Ramadan?
1. Niat
Segala sesuatu itu
memang tergantung niatnya. Jadi pastikan juga niat kita berpuasa itu sebagai
bentuk ibadah kita kepada Allah swt.
Karena, amalan ibadah puasa ramadan ini sangatlah unik. Kenapa unik? Karena, selain pahala maupun ampunan serta keberkahan yang sudah Allah siapkan dengan sangat berlimpah. Juga karena momen ramadan ini datangnya satu tahun sekali, yang kita tidak bisa memastikan apakah kita masih akan tetap dapat kesempatan bertemu kembali dengan ramadan, kan?
Nah, jangan sampai nih, puasa ramadan yang kita lakukan hanya sekadar menahan lapar dan haus saja tanpa mendapatkan ampunan dan pahala yang berlipat ganda dari Allah swt.
2. Fisik dan lingkungan
Untuk menunjang niat
kita dalam menjalankan ibadah ramadan nanti, penting juga nih kita
mempersiapkan fisik kita, agar lebih siap menjalankannya, apalagi bagi
teman-teman yang mungkin sedang berada di negara yang rentang waktu puasanya
lebih lama dari subuh ke magribnya.
Pastikan teman-teman minum air mineral dengan cukup, makan makanan yang sehat, dan mengkonsumsi herba-herba yang bisa membantu menguatkan imun teman-teman agar biasa berpuasa dengan fit di musim pandemi ini.
Dan mengenai lingkungan, untuk mempersiapkan ramadan yang lebih baik, kita pastikan lingkungan kita bersih, bisa dimulai dari hal sederhana dengan memfilter benda-benda yang ada di rumah, lalu membersihkan dan merapikannya. Atau bisa juga dengan mendekor ulang ruangan agar lebih fresh dan nyaman, sehingga bisa menimbulkan mood yang baik juga saat berada di rumah, sehingga lebih nyaman ketika mengkhatamkan bacaan alquran, misalnya.
3. Ilmu
Poin ini menjadi sangat
penting pula. Karena amal tanpa ilmu itu bagaikan aku tanpa kamu, eaaaaaa,
bukan, bukan. Maksudnya adalah, amal tanpa ilmu itu bagaikan kapal tanpa
nahkoda, yang terombang-ambing di lautan lepas lalu karam tenggelam. Eaaaa,
jadi puitis lagi koq ya. Hihihi.
Intinya, ilmu menjadi hal yang wajib dikonsumsi untuk hati, akal dan pikiran kita. Lah iya dong, wong kita ini hidup sebagai manusia, toh, hehehe. Jadi ilmu adalah nutrisi penting juga untuk keberlangsungan peradaban kita. Apalagi sebagai muslim, beuh lebih wajib lagi untuk giat mencari ilmu, karena agama Islam itu dekat dan erat dengan ilmu.
Fix, salah satu
persiapan untuk menyambut ramadan adalah, pastikan kita juga antusias mencari
ilmu, baik itu yang berkaitan dengan ramadan ataupun hal-hal yang bermanfaat
lainnya.
Nah, bicara soal ilmu, selain dibutuhkan sebagai
personal, penting juga nih untuk para pegiat bisnis ataupun pegiat marketing
dalam sebuah brand, untuk menyimak beberapa tips yang akan dibagikan oleh IDN
kreative, khususnya di bulan ramadan.
Karena, di zaman yang semakin berubah teknologi ini, tidak bisa memungkiri juga ada perubahan pola perilaku di momen Ramadan, yang ditemukan di kalangan generasi milenial dan Z. Brand tentunya akan berlomba-lomba mencuri perhatian kelompok usia dengan daya beli tertinggi di antara generasi yang lain ini. Untuk membantu brand ataupun para pelaku bisnis lainnya untuk mempertahankan relevansi sekaligus mencuri perhatian generasi millennial dan z, berikut adalah beberapa insight yang dibagikan oleh IDN Creative, agensi digital multi-platform yang fokus pada brand storytelling, kreasi konten, dan aktivasi online.
Apa aja,
tuh?
1. Speak their language
Di Indonesia ramadan di rumah diperkirakan akan
membawa beberapa perubahan pada perilaku konsumsi digital generasi millennial
dan z. Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, kemampuan menyampaikan brand
message adalah hal pertama yang harus diperhatikan. Bagi IDN Creative, brand
harus memberi perhatian khusus pada topik-topik yang secara aktif mereka cari
dan konsumsi selama Ramadan. Menghubungkan topik-topik yang sedang hype ke
dalam brand message mampu menciptakan kedekatan tersendiri dengan target
audiens. Menurut penelitian IDN Creative, ternyata konten yang bersifat ringan
rupanya 2x lebih banyak dicari oleh generasi millennial dan Z di Indonesia;
pencarian konten dengan topik hiburan juga meningkat sebanyak 6x dari biasanya.
2. Go hyper-local, go hyper-relevant
Sebagai gambaran, Ramadan di rumah membuat kita
memiliki lebih banyak waktu untuk menyiapkan sajian buka puasa yang beragam dan
menarik. Hal ini dapat dilihat dari data pencarian konten menu dessert yang
meningkat signifikan. Data tersebut tentu harus diikuti dengan penyesuaian
konten yang disajikan: relevansi antara konten dengan minat audiens tentu akan
menghasilkan output yang lebih optimal.
Membantu campaign salah satu brand susu pada Ramadan
tahun lalu, IDN Creative menghubungkan brand susu kental manis tersebut dengan
Yummy, salah satu unit bisnis IDN Media yang fokus pada konten kuliner, untuk
menstimulasi eksplorasi resep menggunakan produk SKM tersebut dari para
audiens. Sambil tetap memenuhi keingintahuan audiens, IDN Creative juga
mendorong munculnya ide-ide inovatif nan unik: susu kental manis tak hanya bisa
diolah menjadi makanan manis, tapi juga gurih. Pada intinya, brand harus mampu menyampaikan
cerita yang tepat, kepada orang yang tepat, melalui media yang tepat, dan pada waktu
yang tepat. Mirip-mirip slogan jodoh lah ya; orang yang tepat di waktu yang
tepat. Eaaa.
3. Tailor-made your stories
IDN Creative sudah meriset, terlalu banyak generalisasi pada konten tak akan menghasilkan output yang optimal. Perlu diingat bahwa generasi millennial dan Z bahkan memiliki perilaku dan preferensi yang berbeda.
Untuk itu, mengaplikasikan pendekatan personal pada konten yang diproduksi
tentu akan menyentuh mereka secara lebih dalam. Hal ini juga perlu diamplifikasi
secara masif dengan menerbitkan konten tersebut di beberapa publisher sekaligus.
Di IDN Media sendiri, topik konten yang sama mengenai menu berbuka puasa bisa disajikan dalam bentuk berbeda sesuai dengan karakter audiens di masing-masing publisher. Contohnya Text-based content berjudul “5 Resep Takjil yang Bikin Ingat Masa Kecil” yang dipublikasikan di IDN Times dan kemudian diolah menggunakan perspektif keluarga untuk ditayangkan di Popmama.com. Kemudian untuk memberikan output yang optimal, konten juga disajikan dalam bentuk video-based content di Yummy. Dengan begitu, pesan yang dibawa oleh brand dapat menjangkau audiens dengan persona yang lebih beragam.
Nah, mungkin ada yang bertanya-tanya, IDN creative atau IDN Media itu apa, ya sebenarnya? IDN Creative adalah agensi digital multi-platform yang fokus pada brand storytelling, kreasi konten, dan aktivasi online.
Robiatur Rasyid, Head of IDN Creative |
Timmy (panggilan untuk para staff IDN) |
IDN Media HQ Office |
Jadi, buat teman-teman yang sudah mempunya brand dan ingin menambah lejitan omsetnya pun di bulan ramadan ini, silakan hubungi IDN Creative!